Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Laporan Praktikum Struktur Sel dan Jaringan PDF

Laporan Praktikum Struktur Sel dan Jaringan PDF - Download Laporan Praktikum Struktur Sel dan Jaringan dengan format PDF. Laporan ini dapat di download dengan mudah secara gratis. Tulisan ini berisi laporan praktikum struktur sel dan jaringan. Adapun tujuan dari praktikum ini adalah mengetahui bentuk, struktur dan membedakan sel-sel makhluk hidup. 


download laporan praktikum biologi struktur sel makhluk hidup
Laporan Praktikum Biologi Struktur Sel


A. Tujuan

Tujuan diselenggarakannya praktikum ini, antara lain:

  1. Siswa mengetahui bentuk dari sel-sel makhluk hidup.
  2. Siswa mengetahui struktur sel makhluk hidup.
  3. Siswa mampu menyebut organel-organel sel melalui pengamatan dengan mikroskop.
  4. Siswa dapat menggambarkan bentuk dari sel yang diamati.
  5. Siswa mampu membedakan antara struktur sel tumbuhan, sel protista, dan sel lainnya.

B. Dasar Teori

Sel merupakan satuan struktural terkecil dari suatu organisme hidup. Pada makhluk hidup bersel tunggal segala fungsi kehidupan harus dilakukan oleh sel itu sendiri, contohnya metabolisme zat yang menghasilkan energi untuk aktifitas kehidupan, tumbuh dan berkembang biak, dan kemampuannya menganggai berbagai keadaan di lingkungannya. Pada makhluk hidup bersel banyak, berbagai fungsi kehidupan dilakukan oleh kelompok kelompok sel yang berbeda yang membentuk suatu jaringan, organ atau membentuk suatu sistem (Tim Dosen Pembina, 2017:6).


Orang yang pertama kali mengemukakan adanya sel adalah Robert Hooke pada tahun 1665. Ia melakukan pengamatan terhadap sayatan gabus dengan menggunakan mikroskop. Hook melihat adanya ruangan-ruangan kecil yang menyusun gabus tersebut. Pada tahun 1831, Robert Brown mengatakan bahwa sel merupakan satu ruangan kecil yang dibatasi oleh membran, yang di dalamnya terdapat cairan (protoplasma). Protoplasma terdiri dari plasma sel atau sitoplasma dan inti sel atau nukleus. Di dalam inti sel terdapat plasma inti atau disebut nukleoplasma. Beberapa tahun kemudian (1839) seorang ahli fisiologi Jerman, Theodor Schwann, mengungkapkan bahwa semua organisme tersusun atas sel. Kemudian muncul pertanyaan dari mana asal sel tersebut? Ahli fisika Jerman Rudolf Virchow menyatakan bahwa sel berasal dari sel yang sebelumnya. Teori “sel berasal dari sel” tersebut diperkuat oleh berbagai eksperimen ahli mikrobiologi Prancis, Louis Pasteur, yang dilakukan antara tahun 1859-1861 (Kimball, 1992).


Dalam jenjang organisasi biologis, sel merupakan kumpulan materi paling sederhana yang dapat hidup. Bahkan terdapat beraneka ragam bentuk kehidupan yang hadir sebagai organisme bersel tunggal. Organisme yang lebih kompleks, termasuk tumbuhan dan hewan, bersifat multiseluler; tubuh organisme semacam itu merupakan hasil kerja sama antara banyak jenis sel yang terspesialisasi yang tidak dapat berthan hidup dalam waktu lama secara sendirian. Akan tetapi, bahkan ketika tersusun ke dalam tingkat organisasi yang lebih tinggi, misalnya jaringan dan organ, sel merupakan unit dasar bagi struktur dan fungsi organisme. Setiap tindakan organisme dimulai pada tingkat seluler (Campbell, 2008:102).


Unit dasar bagi struktur dan fungsi setiap organism adalah salah satu dari dua tipe sel yaitu sel eukariotik dan sel prokariotik. Perbedaan utama antara sel prokariotik dan sel eukariotik adalah sel prokariotik tidak memiliki membrane inti sedangkan sel eukariotik memiliki membrane inti, yang membedakan antara sel prokariotik dan sel eukariotik adalah lokasi DNA nya. Dalam sel eukariotik sebagian besar DNA nya dalam oorganel yang disebut nucleus. yang dibatasi oleh membrane ganda. Dalam sel prokariotik, DNA terkonsentrasi diwilayah yang tidak terselubung oleh membrane yang disebut nukleoid (Campbell, 2008:106-107).


Sel hewan dan tumbuhan mempunyai perbedaan, namun tetap mempunyai persamaan persamaan dasar tertentu mengenai sifat, bentuk dan fungsi dari bagian bagain selnya. Sel tumbuhan berbeda dengan sel hewan terutama karena sel tumbuhan mempunyai dinding sel, vakuola dan kloroplas. Sedangkan sel hewan mempunyai perbedaan dari sel tumbuhan selain tidak mempunyai dinding sel, kloroplas, tidak lazim punya vakuola, juga sel hewan mempunyai lisosoma, sentrosoma yang di dalamnya terdapat dua sentriol, serta kemungkinan adanya flagella pada sel sel tertentu. Dalam hal adanya membran plasma, mitokondria, retikulum endoplasma, aparat golgi, nukleus/ini sel pada sel hewan dan sel tumbuhan mempunyai persamaan (Tim Dosen Pembina, 2017:6).


C. Alat dan Bahan

Adapun dalam praktikum yang telah dilakukan, ada beberapa alat serta bahan yang digunakan diantaranya sebagai berikut.

Alat
  • Mikroskop
  • Kaca objek (object glass)
  • Kaca penutup (cover glass)
  • Silet
  • Pipet tetes
  • Meja objek
  • Kertas tisu
  • Gelas ukur

Bahan
  • Air kolam
  • Air got
  • Air laut
  • Air sawah
  • Air sungai
  • Bawang merah

D. Cara Kerja

Pada Pengamatan 5 Jenis Air (Air Kolam, Air Sawah, Air Got, Air Laut, dan Air Sungai)
Langkah-langkah pengujian kepada 5 jenis air, antara lain:

  1. Siapakan alat dan bahan.
  2. Teteskan 1 tetes air ke kaca objek dengan menggunakan pipet tetes. Jika air yang digunakan terlalu banyak, dapat dibersihkan dengan menggunakan tisu.
  3. Setelah air sudah berada di atas kaca objek tutup dengan kaca penutup
  4. Taruh kaca objek di bawah kaca lensa miksroskop dan jepitkan ke mikroskop.
  5. Amati dengan mikroskop, atur pencahayaan serta gunakan pembesaran 10x10 (100 kali), dan 10x40 (pembesaran 400 kali dengan menggunakan lensa objektif.
  6. Catat dan gambar ataupun foto hasil pengamatan, serta tidak lupa deskripsikan hasil pengamatan sesuai klasifikasi yang ada.
  7. Jika sudah selesai mengamati, bersihkan kaca objek dan kaca penutup dengan tisu.
  8. Lakukan langkah yang sama kepada 4 jenis air lainnya.

#Pada Pengamatan Bawang Merah
Adapun beberapa langkah-langkah dalam mengamati bawang merah dengan menggunakan mikroskop, diantaranya sebagai berikut.

  1. Siapkan alat dan bahan
  2. Ambil bawang merah, kupas bagian terluar dari bawang merah
  3. Kemudian kupas bagian daging buahnya lalu ambil bagian yang berupa lembaran tipis pada permukaan bawang.
  4. Iris setipis mungkin dengan menggunakan pisau silet.
  5. Letakkan irisan bawang merah tersebut di atas kaca objek yang telah ditetesi air. Tutup dengan gelas penutup.
  6. Amati dengan mikroskop, atur pencahayaan serta gunakan pembesaran 10x10 (100 kali), dan 10x40 (pembesaran 400 kali) menggunakan lensa objektif.
  7. Catat dan gambar ataupun foto hasil pengamatan, serta tidak lupa deskripsikan hasil pengamatan sesuai klasifikasi yang ada.

E. Hasil Pengamatan

Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan dengan menggunakan mikroskop, dapat diperoleh hasil sebagai berikut:


LIHAT TABEL DENGAN DOWNLOAD FILE DIAKHIR TULISAN INI


Berdasarkan tabel di atas, maka dapat diketahui bahwa:


1. Hasil Pengamatan Air Selokan/Air Got

Dari hasil pengamatan yang dilakukan pada air got/air selokan, dapat diketahui bahwa di air tersebut terdapat amoeba dari filum protozoa, karena kareteristik dan bentuk dari sel tersebut hampir menyerupai amoeba. Dari segi bentuk dan warna sel tersebut sangat sama dengan amoeba. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan, dapat diketahui bahwa sel amoeba memiliki nukleus yang merupakan bagian inti yang sangat penting. Untuk bagian-bagian amoeba yang lainnya seperti vakuola tidak begitu terlihat jelas, hal ini dikarenakan karena kurangnya pengaturan cahaya. Namun membran sel dari amoeba masih dapat terlihat.


2. Hasil Pengamatan Air Kolam

Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan seperti yang terdapat pada tabel 1.1 di atas, dapat diketahui bahwa di air kolam terdapat sel spirogyra. Kami menduga ini merupakan Sel Spirogyra sebab sel ini Berbentuk silinder dan dihubungkan ujung ke ujung, membentuk panjang, bercabang filamen-seperti struktur. Di dalam gambar hasil pengamatan penyusun dinding sel tidak begitu terlihat jelas. Namun, kami menduga bahwa dinding sel terdiri dari lapisan luar selulosa dan lapisan dalam. Permukaan bagian dalam dari dinding sel dilapisi dengan lapisan tipis sitoplasma. Kloroplas berbentuk pita spiral yang tertanam di lapisan sitoplasma.


3. Hasil Pengamatan Air Sawah

Dalam pengamatan pada air sungai terlihat terdapat protozoa berbentuk seperti Euglena yang memiliki Flagellata. Flagellata ini bergerak dengan bantuan satu atau lebih flagela. Bentuk flagela seperti cambuk. Letaknya berada pada ujung anterior tubuhnya. Selain berfungsi sebagai alat gerak, flagela juga dapat digunakan untuk mengetahui keadaan lingkungannya. Tampak pula membran yang berombak-ombak dan kelihatan menonjol, sehingga flagela dan membran ini berguna untuk gerak aktif dan atau mengumpulkan makanan dengan cara menghasilkan aliran air di sekitar mulut sehingga makanan dapat memasuki mulut. Sitoplasma Flagellata dikitari oleh polikel atau pembungkus yang nyata sehingga memberikan bentuk tubuhnya. Dilihat dari bentuknya, Flagellata dikelompokkan menjadi dua, yaitu berbentuk seperti tumbuhan dan ada yang berbentuk seperti hewan. Dalam pengamatan ini, kami menduga bahwa flagela tersebut termasuk flagela yang mirip tumbuhan, sebab flagelatta tersebut memiliki klorofil. Selain itu, dapat dilihat juga inti sel(nukleus) dan membran selnya.


4. Hasil Pengamatan Air Sungai

Hasil pengamatan pada air sawah sebagaimana yang terdapat pada tabel 1.1 dapat diketahui bahwa sel tersebut memiliki warna yang cenderung putih transparan. Kami menduga, hal tersebut merupakan silia (bulu getar) yang terdapat pada seluruh tubuhnya yang berguna sebagai alat gerak untuk Paramecium kelas Ciliata dari filum protozoa. Bentuk selnya seperti sandal. Sedangkan untuk bagian-bagian lain dai sel tersebut tidak terlalu terlihat, sehingga sulit untuk mengetahui nama dari bagian-bagian tersebut.


5. Hasil Pengamatan Air Laut

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan pada air laut terdapat sel memiliki satu flagella yaitu ekor sebagai alat gerak, satu panjang dan satu pendek. Bentuknya menyerupai sel yang terdapat pada Air Sawah. Sel tersebut kami duga dengan sel Euglena.


6. Hasil Pengamatan Sel Bawang Merah

Dari tabel 1.1 di kolom nomor 6, terdapat foto dan keterangan hasil pengamatan yang telah dilakukan pada bawang merah. Berdasarkan tabel tersebut dapat diperoleh infomasi bahwa sel bawang merah memiliki sel yang berbentuk persegi panjang. Sel epidermis bawang merah yang telah diamati mempunyai bentuk yang rapi kotak kotak, meskipun tidak kotak sempurna. Ini dikarenakan bawang merah adalah tumbuhan. Bentuk kotak-kotak yang tidak sempurna pada sel tumbuhan disebabkan karena sel tumbuhan memiliki dinding sel di luar membrannya, adanya membran ini membuat sel bawang merah terlihat rapi saat kita melihat melalui mikroskop. Di dalam lapisan epidermis bawang merah terdapat juga dinding sel bawang merah yang memiliki warna merah muda ataupun keungu-unguan.


F. Hasil Diskusi

Berdasarkan diskusi yang telah peneliti lakukan dengan membandingkan hasil dari pengamatan dengan apa yang terdapat pada literatur seperti buku-buku atapun dari blog-blog yang relevan dengan laporan ini, dapat diperoleh hasil bahwa:

Pada pengamatan sel yang terdapat pada air selokan sudah relevan dengan apa yang terdapat di literatur. Hal ini terbukti dengan adanya persamaan segi bentuk dan warna sel amoeba, yaitu berbentuk tidak beraturan dengan warna putih sedikit transparan. Selain itu, juga didukung dengan adanya nukleus (inti sel) serta membran sel. Literatur dari internet (Belajar Biologi, 2014) disebutkan bahwa amoeba memiliki bagian-bagian yaitu nukleus, membran sel, endoplasma, ektoplasma, dan vakuola. Namun, dari hasil pengamatan tidak terlihat begitu jelas adanya endoplasma, ektoplasma, dan vakuola. Hal ini disebabkan oleh kurangnya ketelitian, waktu serta penggunaan alat yang baik.

Berdasarkan hasil pengamatan pada air kolam dapat ditemukan Sel Spirogyra. Sel spirogyra merupakan ganggang hijau yang sering ditemukan di kolam-kolam. Sehingga, sangat wajar apabila menemukan sel Spirogyra pada pengamatan sel pada air kolam. Sel ini Berbentuk silinder dan dihubungkan ujung ke ujung, membentuk panjang, bercabang filamen-seperti struktur. Di dalam gambar hasil pengamatan penyusun dinding sel tidak begitu terlihat jelas. Namun, kami menduga bahwa dinding sel terdiri dari lapisan luar selulosa dan lapisan dalam. Permukaan bagian dalam dari dinding sel dilapisi dengan lapisan tipis sitoplasma. Kloroplas berbentuk pita spiral yang tertanam di lapisan sitoplasma. Namun, warna hijau dari Spirogyra tidak terlalu terlihat pada hasil pengamatan.

Pengamatan pada air sungai terdapat sel yang berbentuk seperti sandal (alas kaki). Sel tersebut adalah paramecium. Paramecium memiliki makronuklesus satu, mikronukleus satu atau lebih, dimana mikronukleus berfungsi sebagai alat reproduksi dan mikronekleus sebagai konjugasi. Memiliki vakuola denyut yang terletak pada permukaan aboral yang berfungsi sebagai sistem ekskresi dan mengedarkan makanan keseluruh tubuh. Ujung sel bagian anterior lebih tumpul atau membulat. Vakuola makanan banyak dan makronukleus bundar atau letaknya ditengah. Adanya inti sel pada sel hasil pengamatan menunjukkan bahwa hasil pengamatan sudah relevan dengan apa yang terdapat pada teori. Hal ini didukung juga dengan bergeraknya Paramecium Sp dengan menggetarkan silianya. Hal ini akan terlihat jika menggunakan mikroskop. Mereka menangkap makanan dengan cara menggetarkan silianya, maka terjadi aliran air keluar dan masuk mulut sel. Saat itulah bersamaan dengan air masuk bakteri bahan organik atau hewan uniseluler lainnya. memiliki vakuola makanan yang berfungsi untuk mencerna dan mengedarkan makanan, serta vakuola berdenyut yang berguna untuk mengeluarkan sisa makanan.

Tubuh paramecium memiliki dua vakuola kontraktil dan sejumlah vakuola makanan. Panjang tubuh berkisar antara 80-350 μm. permukaan ventral mengandung celah mulut. paramecium bereproduksi secara aseksual dengan pembelahan transversal. Paramecium Sp selain berhabitat alami air sungai, juga berhabitat alami di air tawar lainnya seperti danau, sawah.

Pada hasil pengamatan pada air sawah dan air laut ditemukan persamaan bahwa sel yang terdapat dikedua air tersebut sama, yang merupakan sel euglena. Euglena adalah sel tunggal memanjang runcing diujung posterior, dan tumpul pada ujung anterior. Euglena viridis adalah sejenis alga bersel tunggal yang berbentuk lonjong dengan ujung anterior (depan) tumpul dan meruncing pada ujung posterior (belakang). Setiap sel Euglena dilengkapi dengan sebuah bulu cambuk (flagel) yang tumbuh pada ujung anterior sebagai alat gerak. Pada ujung anterior ini juga terdapat celah sempit yang memanjang ke arah posterior. Hal ini sudah relevan dengan hasil pengamatan yang telah dilakukan, karakteristik dan ciri khas utama dari euglena yaitu adanya flagel pada ujung sel sebagai alat gerak.

Sel tumbuhan yang dalam pengamatan ini merupakan sel bawang merah, memiliki dinding sel, vakuola, plastida serta sentriol di dalam sentrosom. Selain itu, dengan adanya plastida pada tumbuhan akan memberikan warna kemerahmerahan ataupun keungunan. Adanya warna tersebut juga terlihat pada hasil pengamatan yang dilakukan pada sel bawang merah. Sel tersebut berwarna keungu-unguan karena mengandung plastid yang menghasilkan kloroplas meski tak selalu mengandung klorofil dan ada aktivitas yang terjadi di dalamnya seperti pertukaran zat dalam sel. Cairan yang ada di dalam sel epidermis bawang merah disebut nukleoplasma. Fungsi cairan nukleoplasma adalah untuk melindungi vakuola. Selain itu, sel pada bawang merah memliki cairan di dalamnya Bawang merah memiliki struktur lengkap dari pada sel mati yaitu memiliki, inti sel,dinding sel, kloroplas, membran sel, dan sitoplasma. Namun, dalam hasil pengamatan yang dilakukan, hanya ada beberapa bagian dari sel tumbuhan yang berhasil diamati. Hal ini dikarenakan keterbatasan waktu dan alat yang digunakan.


H. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengamatan dan hasil diskusi yang dilakukan, dapat ditarik simpulan sebagai berikut.

  1. Sel yang terdapat pada air got merupakan sel dari amoeba yang memiliki struktur yaitu inti sel, vakuola, membran sel, dll.
  2. Sel yang terdapat pada air kolam merupakan Spyrogyra yang memiliki ciri khas adanya spiral di tengah-tengah sel.
  3. Pada air sawah terdapat euglena yang memiliki ciri khas adanya flagella yang berfungsi sebagai alat gerak.
  4. Pada air sungai terdapat Paramecium Sp dengan ciri khasnya yaitu adanya bulu getar(silia) dan berbentuk seperti sandal.
  5. Berdasarkan pengamatan, sel yang terdapat pada air laut sama dengan sel yang terdapat pada air sawah, yaitu sel euglena.
  6. Sedangkan pada bawang merah yang merupakan sel tumbuhan, terdapat dinding sel, inti sel, serta membran sel. Adanya plastida pada bawang merah membuat selnya berwarna merah muda atau keungu-unguan.

UNDUH FILE

Versi 1 Versi 2 Versi 3 Versi 4 Versi 5

Post a Comment for "Laporan Praktikum Struktur Sel dan Jaringan PDF"