Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Praktikum Pengenalan Mikroskop

Laporan Praktikum Pengenalan Mikroskop PDF - Download Laporan Praktikum Pengenalan Mikroskop dengan format PDF. Laporan ini dapat didownload dengan mudah secara gratis. Tulisan ini berisi laporan praktikum pengenalan mikroskop. Adapun tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui komponen dan cara penggunaan mikroskop, serta melatih keterampilan dalam menggunakan mikroskop.

Laporan Praktikum Pengenalan Mikroskop PDF
Laporan Praktikum Pengenalan Mikroskop PDF

Laporan Praktikum Pengenalan Mikroskop PDF

BAB 1. PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, kini telah banyak ditemukan alat bantu untuk menyelesaikan permasalahan. Salah satu penemuan itu adalah Mikroskop. Mikroskop merupakan salah satu alat yang penting dalam kegiatan biologi. Dengan menggunakan Mikroskrop kita dapat mengamati dengan jelas benda-benda yang sangat kecil yang tidak dapat dilihat dengan mata telanjang (kurang dari 0.1mm). Misalnya bagian-bagian dari sebuah sel, ketrampilan menggunakan mikroskop dapat membantu kita mengamati dan membandingkan struktur sel hewan dan sel tumbuhan (Purnomo, Bambang, 2008).

Ketelitian sipemakai dalam menggunakan Mikroskop sangat diperlukan. Hal ini dapat dicapai dengan mengenali baik-baik bagian-bagiannya, fungsinya, serta cara penggunaan dan pemulihannya. Semakin ahli kita dalam menggunakan Mikroskop maka akan semakin baik pula hasil pengamatan mikroskopis yang kita lakukan dengan menggunakan Mikroskrop. Mikroskop sederhana yang bisa kita gunakan umumnya menggunakan cahaya dari alam atau juga dapat menggunakan cahaya lampu sumber cahaya pengganti matahari. Cahaya masuk kemuadian dipantulkan dengan suatu cermin datar ataupun cekung, cermin inilah yang akan mengarakan cahaya dari luar kedalam mikroskop. Namun setiap Mikroskop pada dasarnya terdiri atas bagian optik dan bagian-bagian mekanik (Hua, Jucang dkk. 2007).

B. Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum ini ialah:
  1. Mengetahui komponen dan cara penggunaan mikroskop.
  2. Melatih ketrampilan dalam menggunakan mikroskop.



BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Mikroskop
Kata mikroskop berasal dari bahasa Yunani yaitu Micron yang artinya kecil dan sropos yang artinya melihat atau tujuan. Jadi dapat dikatakan bahwa mikroskop adalah alat untuk melihat objek yang terlalu kecil untuk dilihat denghan mata telanjang. Alat utama dalam mikroskop yang digunakan untuk mengamati adalah lensa Objektif dan lensa Okuler. Dalam mikroskop baik lensa objektif maupun lensa ukuler keduanya merupakan lensa cembung.

Mikroskop merupakan salah satu alat yang penting pada kegiatan laboratorium yang memungkinkan kita dapat mengamati objek yang mikroskopis (Oxlade, Chris. 1989).

B. Sejarah penemuan Mikroskop
Mikroskop pertama kali dikembangkan pada abad ke-16 menggunakan lensa sederhana untuk mengatur cahaya biasa. Pertama kali perbesaran terbatas kira-kira 10 kali dari ukuran objek sebenarnya. Setelah mengalami perbaikan, akhirnya perbesaran bisa mencapai 270 sampai 400 kali. Penemu sel dalam susunan mikroorganisme adalah bersamaan dengan munculnya pemakaian mikroskop, yaitu mikroskop cahaya okuler baik berlensa tunggal atau disebut Mikroskop monokuler ataupun yang ganda atau mikroskop Binokuler.

Dapat disimpulkan bahwa penemuan alat-alat optik yang pertama adalah sudah merupakan pangkal penemuan dari mikroskop. Penggunaan sifat-sifat optik permukaan yang melengkung sudah dilakukan oleh Euclid (3.000sm), Ptolemy (127-151), dan oleh Alhazan pada awal abad ke-11, tetapi pemakaian praktis alat pembesaran optik belum dilakukan. Baru pada abad ke-16 Leonardo da Vinci dan Maurolyco mempergunakan lensa untuk melihat benda-benda yang kecil (Nuryadi,Ratna.2008).

Kakak beradik pembuat kaca mata bangsa Belanda yang bernama Zachry dan Francis Jansen pada tahun 1590 menemukan pemakaian dua buah lensa cembung dalam sebuah tabung, penemuan ini dianggap sebagai prototip dari mikroskop. Tahun 1610 Galiteo dengan kombinasi beberapa lensa yang dipasang dalam sebuah tabung timah untuk pertama kalinya berhasil digunakan sebagai sebuah mikroskop sederhana. Tahun 1632-1723, Antloni Van Lau wentoek dapat membuat lensa-lensa dengan perbesaran yang memuaskan untuk melihat benda-benda yang kecil. Walaupun demikian terdapat keterbatasan kemampuan sebuah mikroskop dalam daya urainya. Hal tersebut terlihat jelas dalam sebuah rumus yang ditemukan oleh Abbe pada abad yang lalu. Dari keterbatasan kemampuan sebuah mikroskop, apabila dianalisis dengan menggunakan rumus Abbe, ternyata tidak dipengaruhi oleh lensa mikroskop, melainkan dipengaruhi oleh panjang gelombang cahaya yang dipakai. Pada awal abad ke-17 telah ditemukan mikroskop dengan lensa tunggal.(Levin,Shar.1997).

C. Jenis-jenis mikroskop
Ada beberapa jenis mikroskop dimana mikroskop ini mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-masing yaitu:

Mikroskop Elecktron
Adalah sebuah mikroskop yang mampu melakuakan peambesaran obyek sampai dua juta kali, yang menggunakan elektro statik dan elektro maknetik untuk mengontrol pencahayaan dan tampilan gambar serta memiliki kemampuan pembesaran objek serta resolusi yang jauh lebih bagus dari pada mikroskop cahaya. Mikroskop electron ini menggunakan jauh lebih banyak energi dan radiasi elektro maknetik yang lebih pendek dibandingkan mikroskop cahaya.

Macam-macam mikroskop elektron:
  • Mikroskop refleksi elektron (REM)
  • Mikroskop Stereo
  • Mikroskop pemindai lingkungan electron (ESEM)
  • Mikroskop pemindai elektron
  • Mikroskop transmisi elektron (TEM)
  • Mikroskop pemindai transmisi elektron (STEM)

Mikroskop Stereo
Mikroskop stereo merupakan jenis mikroskop yang hanya bisa digunakan untuk benda yang berukuran relative besar. Mikroskop stereo memiliki perbesaran 7 hingga 30 kali. Benda yang diamati dengan mikroskop ini dapat dilihat secara 3 dimensi. Komponen utama mikroskop stereo hampir sama dengan mikroskop cahaya. Lensa terdiri atas lensa okuler dan lensa objektif. Beberapa perbedaan dengan mikroskop cahaya adalah:
  • Ruang ketajaman lensa mikroskop stereo jauh lebih tinggi dibandinhkan denan mikroskop cahaya ssehingga kita dapat melihat bentuk tiga dimensi benda yang diamati
  • Sumber cahaya berasal dari atas sehingga objek yang tebal dapat diamati. Perbesaran lensa okuler biasannya 3 kali, sehingga perbesaran objek total minimal 30 kali. Pada bagian bawah mikroskop terdapat meja preparat. Pada daerah dekat lenda objektif terdapat lampu yang dihubungkan dengan transformator. Pengaturan focus objek terletak disamping tangkai mikroskop, sedangkan pengaturan perbesaran terletak diatas pengatur fokos.

Mikroskop Cahaya
Mikroskop cahaya memiliki perbesaran maksimal 1000 kali. Mikroskop memeiliki kaki yang berat dan kokoh agar dapat berdiri dengan stabil. Mikroskop cahaya memiliki tiga dimensi lensa yaitu lensa objektif, lensa okuler dan lensa kondensor. Lensa objektif dan lensa okuler terletak pada kedua ujung tabung mikroskop. Lensa okuler pada mikroskop bias membentuk bayangan tunggal (monokuler) atau ganda (binikuler). Pada ujung bawah mikroskop terdapat dudukan lensa obektif yang bias dipasangi tiga lensa atau lebih. Di bawah tabung mikroskop terdapat meja mikroskop yang merupakan tempat preparat. Sistem lensa yang ketiga adalah kondensor. Kondensor berperan untuk menerangi objek dan lensa mikroskop yang lain.

Lensa objektif bekerja dalam pembentukan bayangan pertama. Lensa ini menentukan struktur dan bagian renik yang akan menentukan daya pisah specimen, sehingga mampu menunjukkan struktur renik yang berdekatan sebagai dua benda yang terpisah. Lensa okuler, merupakan lensa likrskop yang terdpat dibagian ujung atas tabung, berdekatan dengan mata pengamat. Lensa ini berfungsi untuk memperbesar bayangan yang dihasilkan oleh lensa objektif. Perbesran bayangan yang terbentuk berkisar antara 4-25 kali. Lensa kondensor berfungsi untukk mendukung terciptanya pencahayaan padda objek yang akan difokus, sehingga pengaturrnnya tepat akan diperoleh daya pisah maksimal, dua benda menjadi satu. Perbesaran akan kurang bermanfatjika daya pisah mikroskop kurang baik.

Pada mikroskop konvensional, sumber cahaya masih barasal dari sinar matahari yang dipantulkan oleh suatu cermin dataar ataupun cukung yang terdapat dibawah kondensor. Cermin in akan mengarahkan cahaya dari luar kedalam kondensor. Pada mikroskop modern sudah dilengkapai lampu sebagai pengganti cahaya matahari.


BAB 3. METODOLOGI

A. Tempat dan Waktu
Praktikum ini dilaksanakan pada hari Rabu,09 Desember, Pada pukul 15.00 – 17.00 wita, Bertempat di Laboratorium Ilmu Kelauatan Fakultas Kelautan dan Perikanan Universitas Udayana.

B. Alat dan Bahan

Alat
  • Mikroskop Binokuler: Mengamati objek yang akan diteliti.
  • Pipet tetes: Mengambil Sampel ()bjek yang diteliti).
  • Cover glass: Menjaga agar lensa objektif tidak terkena langsung oleh objek penelitian.
  • Tissue: Membersihkan preparat atau mikroskop.
  • Kaca preparat: Tempat meletakan objek penelitian.

Bahan
  • Sampel (plakton) Sebagai objek yang akan diteliti.

C. Cara Kerja
  1. Dilepaskan mikroskop diatas meja yang diatas.
  2. Menyambungkan kabel ke sumber listrik.
  3. Dinyalakan sumber cahaya dengan merekam tombol On.
  4. Diletakan preparat di atas meja preparat.
  5. Di atas kondensor atau diafragma sesuai lensa objektif yang digunakan
  6. Diputar makrometer untuk mencari sudut pandang yang sesuai.
  7. Mengfokuskan dengan menggunakan mikrometer sampai jelas.
  8. Selesainya pengamatan mikroskop matikan dengan cara menekan tombol off dan simpan pada tempatnya.

BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN

Pembahasan
Saat praktikum pertama dilaksanakan test awal dengan saat sebanyak 3, setelah selesainya test para asdos menjelaskan tentang mikroskop  mulai dari bagian,fungsi, cara pemakaian jenis mikroskop, selajutnya setiap kelompok menuju masing-masing tempat praktikum yang sudah ditempati oleh asdos masing-masing kelompok. Kemudian disini diajarkan cara menggunakan mikroskop mulai dari pembersihan kaca preparat, cover glass, lalu lapisi dengan cover glass dan ditaruh pada meja preparat kemudian diamati objeknya, setiap anggota kelompok mendapat kesempatan untuk mengamatinya. Setelah itu, dokumentasikan  kegiatan praktikum tersebut. Setelah selesai mengamati selanjutnya mikroskop di gambar pada buku gambar ukuran A3 lengkap dengan bagian-bagian dari mikroskop, setelah itu di ACC pada asdos.

Selesainya praktikum ini,kegiatan selanjutnya yaitu postes,tes yang diberikan untuk mengakhiri kegiatan praktikum kali ini dan jumlah soalpun sama seperti pretest yakni 3 buah soal.


BAB 5. PENUTUP

Kesimpulan

  1. Dengan diadakannya praktikum pengenalan komponen dan cara penggunaan mikroskop maka secara tidak langsung mampu melatih keterampilan para mahasiswa dalam menggunakan mikroskop dengan baik dan benar.
  2. Hal ini tentu memudahkan para mahasiswa kedepannya dalam mengamati obyek-obyek yang tidak dapat dilihat langsung dengan langsung dengan mata telanjang. Selain itu juga praktikum kali ini dapat menambah referensi mahasiswa dalam mengenal komponen mikroskop yang lebih modern karena menggunakan listrik sebagai penghasil cahaya.



DAFTAR PUSTAKA

Abramoloitz, Mortimer. 2003. Microscope basic and beyond. New York: Olympus America Inc.
Campbell, N.A. 2000. Biologi Edisi Kelima Jilid I. Jakarta: Erlangga.
Hua, Jucang dkk. 2007. Identifying Floures Cence Microcope.
Kusnadi, dkk. 2003. Mikrobiologi. Bandung.
Levisi, Star. 1997. The Microscope.sterling
Nuyadi, Ratna. 2008. Mikroskop dan teknologinNano.Administrator
Oxlade, Chris. 1997. The world of microcope. Usborne
Purnomo, Bambang. 2008. Peralatan dan Prosedur Laboratorium. Jakarta
R. Halim. 2000. Alat Praktikum.EGC. Jakarta
Volk dan Wheheler. 1989. Mikrogiologi Dasar Edisi Kelima.Jilid 1. Erlangga:Jakarta


Link Download

Download Laporan PDF

Post a Comment for "Praktikum Pengenalan Mikroskop"