Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Laporan Praktikum Daya Hantar Listrik PDF

Download Laporan - Laporan Praktikum Daya Hantar Listrik dengan format PDF. Laporan ini dapat di download dengan mudah secara gratis. Tulisan ini berisi laporan praktikum Daya Hantar Listrik yang digunakan untuk melengkapi tugas praktikum Kimia. Adapun tujuan dari praktikum ini adalah menentukan pengaruh konsentrasi larutan terhadap daya hantar listrik.


laporan praktikum daya hantar listrik pdf


TUJUAN PERCOBAAN

  1. Menentukan daya hantar listrik dari berbagai larutan.
  2. Menentukan pengaruh konsentrasi larutan terhadap daya hantar listrik.
  3. Memperjelas pengetahuan tentang larutan elektrolit dan non-elektrolit

DASAR TEORI

1. Sifat Dasar Larutan

Larutan adalah campuran yang homogen dari dua atau lebih zat. Disebut homogen karena susunannya begitu seragam sehingga tidak dapat diamati adanya bagianbagian yang berlainan, bahkan dengan mikroskop optis sekalipun (Raymond Chang, 2004:90).

Fase larutan dapat berwujud gas, padat ataupun cair. Larutan gas misalnya udara. Larutan padat misalnya perunggu, amalgam dan paduan logam yang lain. Larutan cair misalnya air laut, larutan gula dalam air, dan lain-lain. Komponen larutan terdiri dari pelarut (solvent) dan zat terlarut (solute).


2. Arus Listrik

Tenaga arus listrik dapat diangkut melalui materi dengan jalan konduksi muatan listrik dari satu titik ke titik yang lain dalam bentuk arus listrik. Arus listrik dapat terjadi apabila dalam materi ada sarana pengangkut muatan listrik yang bergerak.

Pada logam, sarana pengangkut muatan listrik adalah elektron. Sedangkan pada larutan, mekanisme penghantaran listrik menjadi lebih komplek. Oleh karena itu pengangkut muatan positif juga bergerak. Dalam air, muatan akan terurai menjadi ion-ion dan bergerak kearah elektroda yang muatannya berlawanan. Apabila ada medan listrik, ion positif akan bergerak ke arah elektroda negatif (anoda). Sedangkan ion negatif bergerak kearah elektroda positif (katoda). Pergerakan ion-ion ini ekivalen dengan aliran elektron sepanjang kawat logam (S.K Dogra dan S. Dogra, 2008:513).


3. Daya Hantar Listrik Larutan

Berdasarkan daya hantar listriknya, larutan dapat bersifat elektrolit atau nonelektrolit. Larutan yang dapat menghantarkan arus listrik disebut larutan yang bersifat elektrolit. Larutan yang tidak dapat menghantarkan arus listrik disebut larutan yang bersifat non-elektrolit. Pada larutan elektrolit, yang menghantarkan arus listrik adalah ion-ion yang terdapat di dalam larutan tersebut. Pada elektroda negatif (katoda), ion positif menangkap elektron (terjadi reaksi reduksi). Sedangkan pada elektroda positif (anoda), ion negatif melepaskan elektron (terjadi reaksi oksidasi). Jika di dalam larutan tidak terdapat ion, maka larutan tersebut tidak dapat menghantarkan arus listrik (Emmy Sahara dan I Made Siaka, 2015:9).

Senyawa elektrolit adalah senyawa yang jika dilarutkan ke dalam air akan terionisasi. Senyawa elektrolit dapat dibedakan menjadi senyawa elektrolit kuat dan senyawa elektrolit lemah. Senyawa elektrolit kuat adalah senyawa yang di dalam air terionisasi sempurna atau mendekati sempurna, sehingga senyawa tersebut semuanya atau hampir semua berubah menjadi ion. Senyawa yang termasuk senyawa elektrolit kuat adalah:

Asam kuat, contoh: HCl, HBr, HI, H2SO4, HNO3, HCLO
Basa kuat, contoh: NaOH, KOH, Ba(OH)2, Sr(OH)
Garam, contoh: NaCl, KCl, MgCl2, KNO3, MgSO

Partikel-partikel yang ada di dalam larutan elektrolit kuat adalah ion-ion yang bergabung dengan molekul air, sehingga larutan tersebut daya hantar listriknya kuat. Hal ini disebabkan karena tidak ada molekul atau partikel lain yang menghalangi gerakan ion-ion untuk menghantarkan arus listrik, sementara molekul-molekul air adalah sebagai media untuk pergerakan ion. Misalnya HCl dilarutkan ke dalam air, maka semua HCl akan bereaksi dengan air dan berubah menjadi ion-ion dengan persamaan reaksi berikut:

HCl (g) + H2O (l) → H3O+ + Cl-

Reaksi ini biasa dituliskan:
HCl (aq) ⎯→ H+ + Cl-

Senyawa elektrolit lemah adalah senyawa yang di dalam air terionisasi sebagian atau senyawa tersebut hanya sebagian saja yang berubah menjadi ion dan sebagian yang lainnya masih sebagai molekul senyawa yang terlarut. Larutan yang terbentuk daya hantar listriknya lemah atau kurang kuat karena molekul-molekul senyawa dalam larutan tidak dapat menghantarkan listrik, sehingga menghalangi ion-ion yang akan menghantarkan listrik. Senyawa yang termasuk senyawa elektrolit lemah adalah:

Asam lemah, contohnya: HF, H2S, HCN, H2CO3, HCOOH, CH3COOH
Basa lemah, contohnya: Fe(OH)3, Cu(OH)2, NH3, N2H4, CH3NH2, (CH3)2NH

Senyawa nonelektrolit adalah senyawa yang di dalam air tidak terionisasi, sehingga partikel-partikel yang ada di dalam larutan adalah molekul-molekul senyawa yang terlarut. Dalam larutan tidak terdapat ion, sehingga larutan tersebut tidak dapat menghantarkan arus listrik, kecuali asam atau basa, senyawa kovalen adalah senyawa nonelektrolit, misalnya: C6H12O6, CO(NH2)2, CH4, C3H8, C13H10O.

Bila tempat A yang memiliki potensial lebih tinggi dari pada tempat B (VA>VB), dihubungkan dengan suatu penghantar yang memiliki hambatan sebesar R, maka akan mengalir arus sebesar i. Besarnya arus listrik yang terjadi bergantung pada besarnya hambatan pengantar yang digunakan. Makin besar hambatan, makin kecil kuat arus (i) yang mengalir melalui pengantar tersebut. Kemampuan suatu pengantar untuk memindahkan muatan listrik daya hantar listrik (L). Besarnya daya hantar listrik berbanding terbalik dengan hambatan R.

Dimana, L = Daya hantar listrik (ohm-1), R = Hambatan (ohm)


4. Tegangan (V)

Tegangan atau seringkali orang menyebut dengan beda potensial dalam bahasa Inggris voltage adalah kerja yang dilakukan untuk menggerakkan satu muatan (sebesar satu coulomb) pada elemen atau komponen dari satu terminal/kutub ke terminal/kutub lainnya, atau pada kedua terminal/kutub akan mempunyai beda potensial jika kita menggerakkan/memindahkan muatan sebesar satu coulomb dari satu terminal ke terminal lainnya. Keterkaitan antara kerja yang dilakukan sebenarnya adalah energi yang dikeluarkan, sehingga pengertian diatas dapat dipersingkat bahwa tegangan adalah energi per satuan muatan.


ALAT DAN BAHAN

1. Alat

  • Gelas beaker
  • Power supply
  • Amperemeter
  • Pipet tetes
  • Pipet ukur
  • Botol semprot
  • Labu ukur

2. Bahan

  • Aquades
  • Larutan NaCl 1 M
  • Larutan BaCl2 1 M
  • Larutan CH3COOH 1 M
  • Larutan Gula 1 M

LANGKAH KERJA

Percobaan Satu: Menentukan daya hantar listrik berbagai larutan.

  • Dibuat iambil larutan NaCl, BaCl2, CH3COOH, dan gula masing-masing berkonsentrasi 1 M.
  • Diukur daya hantar listrik semua larutan tersebut.

Percobaan Dua: Pengaruh konsentrasi larutan terhadap daya hantar listrik.

  • Dibuat larutan NaCl, BaCl2, CH3COOH, gula dengan masing-masing larutan memiliki konsentrasi 0,10; 0,25; 0,50; 1,00 M.
  • Diukur daya hantar listrik masing-masing larutan tersebut.

HASIL PENGAMATAN

Untuk melihat hasil pengamatan praktikum silahkan unduh file melalui link yang ada di bagian akhir tulisan.


PEMBAHASAN

Pada praktikum kali ini membahas tentang Daya Hantar Listrik Larutan. Di praktikum ini akan dicari daya hantar listrik dari beberapa larutan yang disediakan, diantaranya NaCl, BaCl2 , CH3COOH dan Gula yang memiliki konsentrasi sebesar 1 M.

Percobaan pertama pada praktikum ini adalah menentukan daya hantar arus listrik dari beberapa larutan (konsentrasi 1 M) dengan tegangan sebesar 2 volt, 4 volt dan 6 volt. Larutan yang diuji pertama kali adalah larutan NaCl. Pada saat larutan diberi tegangan sebesar 2 volt, didapatkan kuat arus listrik sebesar 1 x 10-3 ampere dan daya hantar listrik sebesar 5 x 10-4 ohm-1. Pada saat larutan diberi tegangan sebesar 4 volt, didapatkan kuat arus listrik sebesar 27 x 10-3 ampere dan daya hantar listrik sebesar 10,75 x 10-3 ohm-1. Pada saat larutan diberi tegangan sebesar 6 volt, didapatkan kuat arus listrik sebesar 43 x 10-3ampere dan daya hantar listrik sebesar 7,16 x 10-3 ohm-1.

Larutan yang selanjutnya diuji adalah larutan BaCl2. Pada saat larutan diberi tegangan sebesar 0,5 volt, didapatkan kuat arus listrik sebesar 2 x 10-3 ampere dan daya hantar listrik sebesar 4 x 10-3 ohm-1. Pada saat larutan diberi tegangan sebesar 3 volt, didapatkan kuat arus listrik sebesar 22 x 10-3 ampere dan daya hantar listrik sebesar 7,34 x 10-3 ohm-1. Pada saat larutan diberi tegangan sebesar 5 volt, didapatkan kuat arus listrik sebesar 83 x 10-3 ampere dan daya hantar listrik sebesar 7,15 x 10-3 ohm-1.

Larutan yang selanjutnya diuji adalah larutan CH3COOH. Pada saat larutan diberi tegangan sebesar 2 volt, didapatkan kuat arus listrik sebesar 15 x 10-3 ampere dan daya hantar listrik sebesar 7,5 x 10-3 ohm-1. Pada saat larutan diberi tegangan sebesar 4 volt, didapatkan kuat arus listrik sebesar 85 x 10-3 ampere dan daya hantar listrik sebesar 21,25 x 10-3 ohm-1. Pada saat larutan diberi tegangan sebesar 6 volt, didapatkan kuat arus listrik sebesar 125 x 10-3 ampere dan daya hantar listrik sebesar 20,83 x 10-3 ohm-1.

Larutan yang selanjutnya diuji adalah larutan Gula. Pada saat larutan diberi tegangan sebesar 2 volt, didapatkan kuat arus listrik sebesar 1,5 x 10-3 ampere dan daya hantar listrik sebesar 7,5 x 10-4 ohm-1. Pada saat larutan diberi tegangan sebesar 4 volt, didapatkan kuat arus listrik sebesar 3,5 x 10-3 ampere dan daya hantar listrik sebesar 8,8 x 10-4 ohm-1. Pada saat larutan diberi tegangan sebesar 8 volt, didapatkan kuat arus listrik sebesar 7 x 10-3 ampere dan daya hantar listrik sebesar 8,8 x 10-4 ohm-1.

Dari data yang didapatkan, dapat dikatakan bahwa pada larutan NaCl, BaCl2, CH3COOH dan Gula menghasilkan nilai daya hantar listrik yang berbeda-beda. NaCl dan BaCl2memiliki nilai daya hantar lisrik yang sama besar, sedangkan CH3COOH dan Gula , memiliki nilai daya hantar listrik yang lebih rendah dari NaCl dan BaCl2. Hal ini disebabkan karena pada NaCl dan BaCl2 terjadi perpindahan ion-ion dengan sempurna, karena keduanya terionisasi secara sempurna sehingga menghasilkan arus yang cukup besar. Sedangkan untuk CH3COOH dan Gula juga terjadi perpindahan ion-ion, tetapi hanya terionisasi sebagian sehingga menghasilkan arus listrik yang kecil, oleh karena itu disebut elektrolit lemah.

Percobaan kedua pada praktikum ini adalah menentukan menentukan pengaruh konsentrasi terhadap daya hantar listrik dengan tegangan yang sama seperti percobaan pertama, namun konsentrasi yang digunakan berbeda-beda (0,10 M, 0,25 M, 0,50 M, 1,00 M). Larutan yang diuji pertama kali adalah larutan Gula dengan kemolaran sebesar 0,10 M. Pada saat larutan diberi tegangan sebesar 2 volt, didapatkan kuat arus listrik sebesar 2 x 10-3 ampere dan daya hantar listrik sebesar 1 x 10-3 ohm-1. Pada saat larutan diberi tegangan sebesar 4 volt, didapatkan kuat arus listrik sebesar 2,5 x 10-3 ampere dan daya hantar listrik sebesar 6,25 x 10-4 ohm-1. Pada saat larutan diberi tegangan sebesar 8 volt, didapatkan kuat arus listrik sebesar 5 x 10-3 ampere dan daya hantar listrik sebesar 6,25 x 10-4 ohm-1.

Larutan Gula 0,25 M diberi diberi tegangan sebesar 2 volt, didapatkan kuat arus listrik sebesar 1,5 x 10-3 ampere dan daya hantar listrik sebesar 7,5 x 10-4 ohm-1. Pada saat larutan diberi tegangan sebesar 4 volt, didapatkan kuat arus listrik sebesar 2,5 x 10-3 ampere dan daya hantar listrik sebesar 6,25 x 10-4 ohm-1. Pada saat larutan diberi tegangan sebesar 8 volt, didapatkan kuat arus listrik sebesar 5,5 x 10-3 ampere dan daya hantar listrik sebesar 6,8 x 10-4 ohm-1.

Larutan Gula 0,50 M diberi diberi tegangan sebesar 2 volt, didapatkan kuat arus listrik sebesar 1,5 x 10-3 ampere dan daya hantar listrik sebesar 7,5 x 10-4 ohm-1. Pada saat larutan diberi tegangan sebesar 4 volt, didapatkan kuat arus listrik sebesar 3 x 10-3 ampere dan daya hantar listrik sebesar 7,5 x 10-4 ohm-1. Pada saat larutan diberi tegangan sebesar 8 volt, didapatkan kuat arus listrik sebesar 6,5 x 10-3 ampere dan daya hantar listrik sebesar 8,1 x 10-4 ohm-1.

Larutan Gula 1,00 M diberi diberi tegangan sebesar 2 volt, didapatkan kuat arus listrik sebesar 1,5 x 10-2 ampere dan daya hantar listrik sebesar 7,5 x 10-4 ohm-1. Pada saat larutan diberi tegangan sebesar 4 volt, didapatkan kuat arus listrik sebesar 3,5 x 10-3 ampere dan daya hantar listrik sebesar 8,7 x 10-4 ohm-1. Pada saat larutan diberi tegangan sebesar 8 volt, didapatkan kuat arus listrik sebesar 7 x 10-3 ampere dan daya hantar listrik sebesar 8,8 x 10-4 ohm-1.

Dari data yang diperoleh pada percobaan kedua seharusnya semakin tinggi konsentrasi suatu larutan maka semakin besar daya hantar listriknya. Hal ini dikarenakan semakin tinggi konsentrasi suatu larutan maka akan semakin banyak jumlah partikel yang terlarut di dalamnya.

Data pada percobaan kali ini tidak 100% sama dengan literatur atau teori-teori yang ada. Ketidaksesuian pada percobaan ini bisa disebabkan oleh beberapa hal diantaranya ketidaktelitian praktikan saat membaca skala pada amperemeter dan kerusakan alat pada saat praktikum berlangsung, tercemarnya zat yang diuji.


KESIMPULAN

  1. Larutan NaCl dan BaCl2 merupakan larutan elektrolit kuat dan CH3COOH merupakan larutan elektrolit lemah.
  2. Besarnya daya hantar listrik yang dihasilkan tergantung pada konsentrasi larutan. Semakin tinggi konsentrasi larutan maka semakin tinggi pula daya hantar listrik yang dihasilkan. Begitupun sebaliknya.
  3. Semakin besar tegangannya (V), semakin besar hambatannya (R).
  4. Semakin besar hambatannya (R), semakin kecil daya hantar listriknya.

DAFTAR PUSTAKA

Chang, Raymond. 2004. Kimia Dasar: Konsep-konsep Inti Jilid I Edisi Ketiga. Erlangga: Jakarta.
Emmy Sahara dan I Made Siaka. 2015. Kimia Analisis Kualitatif. Laboratorium Analisis Universitas Udayana. Jimbaran.
Pudjaatmaka, A. Hadyana. 1992. Kimia Untuk Universitas Jilid 2 Edisi Keenam. Erlangga: Jakarta.
Purba, Michael. 2002. Kimia SMA Kelas XII. Erlangga: Jakarta.
Purba, Michael. 2002. Kimia SMA Kelas X. Erlangga: Jakarta.
Staf Kimia Dasar. 2015. Penuntun Praktikum Kimia Dasar II. Jurusan Kimia FMIPA, Universitas Udayana: Bukit Jimbara, Bali.
Sutresna, Nana. 2005. Kimia SMA Kelas XI. Grafindo Media Utama: Bandung.

UNDUH FILE

Laporan Daya Hantar Listrik PDF

Demikian pembahan tentang laporan praktikum Daya Hantar Listrik, semoga dapat membantu tugas anda. Jika ada hal yang belum jelas silahkan tinggalkan komentar dibawah.

Post a Comment for "Laporan Praktikum Daya Hantar Listrik PDF"