Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Laporan Pengaruh Air Detergen Terhadap Pertumbuhan Tanaman Kedelai PDF

Download Laporan - Laporan Praktikum Pengaruh Air Detergen Terhadap Pertumbuhan Tanaman Kedelai dengan format PDF. Laporan ini dapat di download dengan mudah secara gratis. Tulisan ini berisi laporan pengaruh air detergen terhadap tanaman yang digunakan untuk melengkapi tugas praktikum Biologi. Adapun tujuan dari laporan ini adalah untuk mengetahui pengaruh air detergen terhadap pertumbuhan tanaman kedelai.


laporan praktikum pengaruh air detergen terhadap pertumbuhan kedelai pdf

KATA PENGANTAR

Assalamu'alaikum wr. wb.
Tim penelitian selalu memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan laporan penelitian ini.

Laporan penelitian ini berjudul "Pengaruh Air Detergen Terhadap Pertumbuhan Tanaman Kedelai". Penyusunan laporan penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pembaca. Penelitian mengenai "Pengaruh Air Detergen Terhadap Pertumbuhan Tanaman Kedelai" ini memberikan gambaran tentang pentingnya kegiatan kepramukaan bagi pengembangan karakter seseorang.

Keberhasilan penelitian ini tidak terlepas dari bantuan dan partisipasi berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini, ucapan terima kasih kami ucapkan kepada:

  • Indah Nurhayati, S.Pd., M.Si., selaku Kepala Sekolah yang telah memberikan kesempatan untuk menyusun penelitian.
  • Zun Tantri, S.Pd., selaku Wali Kelas XI.IPA yang memberikan dukungan bagi peneliti.
  • Robini, S.Pd., selaku Guru Pembimbing yang penuh kesabaran memberikan pengarahan dan bimbingan.
  • Bapak dan Ibu yang kami cintai, yang telah memberikan dorongan material dan spiritual selama peneliti belajar, dan
  • Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang membantu dan memberikan semangat selama penyusunan penelitian ini.

Akhirnya, kami mengharapkan semoga Allah SWT dapat memberikan balasan atas segala bantuan yang telah diberikan.

Wassalamu'alaikum wr. wb.

BAB I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tumbuh dan berkembang merupakan salah satu ciri makhluk hidup. Pertumbuhan dan perkembangan merupakan dua aktifitas kehidupan yang tidak dapat dipisahkan, karena prosesnya berjalan bersamaan. Pertumbuhan diartikan sebagai suatu proses pertambahan ukuran atau volume serta jumlah sel secara irreversible, atau tidak dapat kembali ke bentuk semula.

Kedelai adalah salah satu tanaman polong-polongan yang menjadi bahan dasar banyak makanan dari Asia Timur. Kedelai menjadi sumber gizi protein nabati utama dan lemak serta beberapa bahan gizi penting lain, misalnya vitamin (asam fitat) dan lesitin. Olahan biji dapat dibuat menjadi tahu (tofu), bermacam-macam saus penyedap (salah satunya kecap, yang aslinya dibuat dari kedelai hitam), tempe, susu kedelai (baik bagi orang yang sensitif laktosa), tepung kedelai, minyak (dari sini dapat dibuat sabun, plastik, kosmetik, resin, tinta, krayon, pelarut, dan biodiesel.

Dalam pertumbuhan tanaman kedelai, memerlukan media dan dipengaruhi oleh beberapa faktor salah satunya adalah air. Sehubungan dengan adanya kedelai yang dalam pertumbuhannya dipengaruhi oleh air, pada percobaan ini akan membahas mengenai perlakuan yang akan ditimbulkan dari pemberian larutan deterjen. Untuk mengetahui secara detail, maka perlu diketahui bahwa semua tumbuhan memerlukan air untuk dapat tumbuh. Air sendiri berfungsi antara lain untuk fotosintesis, mengaktifkan reaksi enzimatik dan menjaga kelembapan. Tanpa air reaksi kimia dalam sel tidak dapat berlangsung sehingga mengakibatkan tumbuhan mati. Kadar larutan deterjen yang diberikan pada tumbuhan kedelai akan sangat berpengaruh dalam pertumbuhannya. Berdasarkan penuturan diatas, kami tertarik untuk melakukan pembuktian dengan mengadakan percobaan tentang pengaruh larutan deterjen terhadap pertumbuhan kedelai. Disini kami memilih larutan murni (air mineral biasa) dan larutan deterjen untuk disiramkan tiap harinya untuk diteliti pengaruhnya terhadap pertumbuhan kedelai.


1.2 Rumusan Masalah

Apa pengaruh air detergen terhadap pertumbuhan tanaman kedelai?


1.3 Tujuan

Untuk mengetahui pengaruh air detergen terhadap pertumbuhan tanaman kedelai.


1.4 Manfaat Penelitian

Dapat mengetahui pengaruh air detergen terhadap pertumbuhan tanaman kedelai.


BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Dasar Teori

A. Deterjen

Detergen adalah campuran berbagai bahan, yang digunakan untuk membantu pembersihan dan terbuat dari bahan-bahan turunan minyak bumi. Komposisi detergen pada umumnya, mengandung bahan-bahan berikut:

1. Surfaktan

Surfaktan (surface active agent) merupakan zat aktif permukaan yang mempunyai ujung berbeda yaitu hidrofil (suka air) dan hidrofob (suka lemak). Bahan aktif ini berfungsi menurunkan tegangan permukaan air sehingga dapat melepaskan kotoran yang menempel pada permukaan bahan. Secara garis besar, terdapat empat kategori surfaktan yaitu:

a) Anionik:
-Alkyl Benzene Sulfonate (ABS)
-Linier Alkyl Benzene Sulfonate (LAS)
-Alpha Olein Sulfonate (AOS)
b) Kationik: Garam Ammonium
c) Non ionik: Nonyl phenol polyethoxyle
d) Amphoterik: Acyl Ethylenediamines

2. Builder

Builder (pembentuk) berfungsi meningkatkan efisiensi pencuci dari surfaktan dengan cara menon-aktifkan mineral penyebab kesadahan air.

a) Fosfat: Sodium Tri Poly Phosphate (STPP)
b) Asetat: Nitril Tri Acetate (NTA) dan Ethylene Diamine Tetra Acetate (EDTA)
c) Silikat: Zeolit
d) Sitrat: Asam Sitrat

3. Filler

Filler (pengisi) adalah bahan tambahan deterjen yang tidak mempunyai kemampuan meningkatkan daya cuci, tetapi menambah kuantitas. Contoh Sodium sulfat.


4. Aditif

Aditif adalah bahan suplemen/tambahan untuk membuat produk lebih menarik, misalnya pewangi, pelarut, pemutih, pewarna dst, tidak berhubungan langsung dengan daya cuci deterjen. Additives ditambahkan lebih untuk maksud komersialisasi produk. Contoh: Enzim, Boraks, Sodium klorida, Carboxy Methyl Cellulose (CMC).


B. Kacang Kedelai

Klasifikasi Ilmiah Kedelai
Kerajaan: Plantae
Divisi: Magnoliophyta
Kelas: Magnoliopsida
Ordo: Fabales
Famili: Faboideae
Genus: Glycine max

Kedelai adalah salah satu tanaman polong-polongan yang menjadi bahan dasar banyak makanan dari Asia Timur. Kedelai putih bukan asli tanaman tropis sehingga hasilnya selalu lebih rendah daripada di Jepang dan Cina. Pemuliaan serta domestikasi belum berhasil sepenuhnya mengubah sifat fotosensitif kedelai putih. Di sisi lain, kedelai hitam yang tidak fotosensitif kurang mendapat perhatian dalam pemuliaan meskipun dari segi adaptasi lebih cocok bagi Indonesia.

Kedelai merupakan tumbuhan serbaguna. Karena akarnya memiliki bintil pengikat nitrogen bebas, kedelai merupakan tanaman dengan kadar protein tinggi sehingga tanamannya digunakan sebagai pupuk hijau dan pakan ternak.

Kedelai merupakan terna dikotil semusim dengan percabangan sedikit, sistem perakaran akar tunggang, dan batang berkambium. Kedelai dapat berubah penampilan menjadi tumbuhan setengah merambat dalam keadaan pencahayaan rendah. Kedelai, khususnya kedelai putih dari daerah subtropik, juga merupakan tanaman hari-pendek dengan waktu kritis rata-rata 13 jam. Ia akan segera berbunga apabila pada masa siap berbunga panjang hari kurang dari 13 jam. Ini menjelaskan rendahnya produksi di daerah tropika, karena tanaman terlalu dini berbunga.

Biji kedelai berkeping dua, terbungkus kulit biji dan tidak mengandung jaringan endosperma. Embrio terletak di antara keping biji. Warna kulit biji kuning, hitam, hijau, coklat. Pusar biji (hilum) adalah jaringan bekas biji melekat pada dinding buah. Bentuk biji kedelai umumnya bulat lonjong tetapi ada pula yang bundar atau bulat agak pipih.

Biji kedelai yang kering akan berkecambah bila memperoleh air yang cukup. Kecambah kedelai tergolong epigeous, yaitu keping biji muncul diatas tanah. Warna hipokotil, yaitu bagian batang kecambah dibawah kepaing, ungu atau hijau yang berhubungan dengan warna bunga. Kedelai yang berhipokotil ungu berbunga ungu, sedang yang berhipokotil hijau berbunga putih. Kecambah kedelai dapat digunakan sebagai sayuran (tauge).

Tanaman kedelai mempunyai akar tunggang yang membentuk akar-akar cabang yang tumbuh menyamping (horizontal) tidak jauh dari permukaan tanah. Jika kelembapan tanah turun, akar akan berkembang lebih ke dalam agar dapat menyerap unsur hara dan air. Pertumbuhan ke samping dapat mencapai jarak 40 cm, dengan kedalaman hingga 120 cm. Selain berfungsi sebagai tempat bertumpunya tanaman dan alat pengangkut air maupun unsur hara, akar tanaman kedelai juga merupakan tempat terbentuknya bintil-bintil akar. Bintil akar tersebut berupa koloni dari bakteri pengikat nitrogen Bradyrhizobium japonicum yang bersimbiosis secara mutualis dengan kedelai.

Pada tanah yang telah mengandung bakteri ini, bintil akar mulai terbentuk sekitar 15 - 20 hari setelah tanam. Bakteri bintil akar dapat mengikat nitrogen langsung dari udara dalam bentuk gas N2 yang kemudian dapat digunakan oleh kedelai setelah dioksidasi menjadi nitrat (NO3).


C. Pertumbuhan

Pertumbuhan adalah perubahan secara kuantitatif selama siklus hidup tanaman yang bersifat tidak dapat balik (Irreversible). Bertambah besar ataupun bertambah berat tanaman atau bagian tanaman akibat adanya penambahan unsur-unsur struktural yang baru. Peningkatan ukuran tanaman yang tidak akan kembali sebagai akibat pembelahan dan pembesaran sel. Misalnya, dalam ukuran sel, jaringan, organ perkembangan. Terdapat 2 macam pertumbuhan yaitu:

1. Pertumbuhan Primer

Terjadi sebagai hasil pembelahan sel-sel jaringan meristem primer. Berlangsung pada embrio, bagian ujung-ujung dari tumbuhan seperti akar dan batang. Embrio memiliki 3 bagian penting:

  • Tunas embrionik (calon batang dan daun)
  • Akar embrionik (calon akar)
  • Kotiledon (cadangan makanan)

2. Pertumbuhan Sekunder

Merupakan aktivitas sel-sel meristem sekunder yaitu kambium dan kambium gabus. Pertumbuhan ini dijumpai pada tumbuhan dikotil, gymnospermae dan menyebabkan membesarnya ukuran (diameter) tumbuhan. Mula-mula kambium hanya terdapat pada ikatan pembuluh, yang disebut kambium vasic atau kambium intravaskuler. Fungsinya adalah membentuk xilem dan floem primer. Selanjutnya parenkim akar/batang yang terletak di antara ikatan pembuluh, menjadi kambium yang disebut kambium intervasis. Kambium intervasis dan intravasis membentuk lingkaran tahun berbentuk konsentris. Kambium yang berada di sebelah dalam jaringan kulit berfungsi sebagai pelindung. Terbentuk akibat ketidakseimbangan antara pembentukan xilem dan floem yang lebih cepat dari pertumbuhan kulit. Ke dalam membentuk feloderm (sel-sel hidup). Ke luar membentuk felem (sel-sel mati).


2.2 Hipotesis

Berdasarkan masalah pokok dan kerangka pikir serta tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini, maka dirumuskan hipotesis sebagai berikut:

- Deterjen dapat mempengaruhi proses perkecambahan kacang kedelai, yaitu dapat mempercepat perkecambahan tanaman kedelai.


BAB III. METODE PENELITIAN

3.1 Alat dan Bahan

  1. Gelas aqua (3)
  2. Sekop kecil
  3. Gunting / silet
  4. Biji kedelai (10)
  5. Tanah
  6. Air
  7. Pupuk
  8. Detergen
  9. Alat tulis

3.2 Waktu dan Tempat Pelaksanaan

Waktu: hari Kamis tanggal 14 Agustus 2014
Tempat: SMA Negeri 1 Selomerto


3.3 Cara Kerja

  1. Rendamlah biji kacang kedelai selama 24 jam.
  2. Tiriskan 10 biji kacang kedelai.
  3. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan, pastikan semua alat dan bahan bersih.
  4. Ambil gelas aqua lalu lubangi di bagian bawah seperlunya dan tandai kedua gelas aqua tersebut dengan kode A untuk kontrol dan kode B untuk perlakuan.
  5. Masukkan tanah yang sudah dicampur pupuk kedalam gelas aqua (tanah yang dimasukkan hanya sampai setengah gelas aqua saja).
  6. Kemudian masukkan 5 butir biji kedelai kedalam masing-masing gelas yang sudah diberi kode lalu masukkan kembali tanah hingga penuh.
  7. Masukkan detergen kedalam wadah yang sudah berisi air, aduk hingga rata dan tercampur dan siapkan juga air bersih dalam suatu wadah yang lain.
  8. Biji kedelai disiram 2 kali sehari pada pagi dan sore.
  9. Pada pagi hari kode A disiram menggunakan air bersih dan kode B disiram dengan air detergen.
  10. Sedangkan pada sore hari kode A dan kode B disiram menggunakan air bersih, lakukan secara teratur setiap harinya.
  11. Amati perkecambahan biji kedelai selama 7 hari, lalu pada hari ke-14 tulis atau catat pertumbuhan dan perkembangannya.

3.4 Cara Pengambilan Data

Adapun metode penelitian yang dilakukan yaitu metode studi pustaka, yaitu mempelajari teori-teori perkecambahan melalui buku-buku referensi dan mencari informasi di internet. Selain itu juga menggunakan metode penelitian, yaitu metode yang dilakukan melalui percobaan dan pengamatan untuk pertumbuhan tanaman kacang kedelai menggunakan 2 gelas aqua dengan konsentrasi deterjen.


BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Pengamatan

Untuk melihat hasil pengamatan silahkan unduh file melalui link yang ada di akhir tulisan.


4.2 Pembahasan

Dari pengamatan terhadap pertumbuhan tanaman kedelai tersebut kami dapat menjawab permasalahan yang muncul pada pengamatan tersebut. Pertumbuhan pada tanaman kedelai yang disiram dengan medium air tanaman cenderung cepat tinggi namun biji yang tumbuh lebih sedikit dan sebagian besar mati (4 biji mati dan 1 tumbuh) daripada yang disiram detergen dan batangnya lebih lurus.

Sedangkan tanaman yang disiram dengan air detergen pertumbuhaannya cenderung lambat namun biji yang tumbuh lebih banyak dan sebagian besar hidup (4 biji hidup dan 1 biji mati) daripada yang disiram air dan batangnya agak bengkok.


BAB V. PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan percobaan yang telah di lakukan, dapat disimpulkan:

  • Tanaman yang disiram dengan air detergen perkecambahannya lebih cepat daripada yang disiram air biasa
  • Tanaman yang disiram dengan air detergen lebih subur daripada yang disiram air biasa
  • Tanaman yang disiram dengan air detergen pertumbuhan dan perkembangannya lebih lambat daripada yang disiram air biasa

5.2 Saran

Kami harap guru dan teman – teman sekalian dapat mengkoreksi makalah kami agar kami dapat membuat makalah yang lebih baik lagi.


DAFTAR PUSTAKA

Kusumawati, Rohana dan Wigati Hadi Omegawati. 2013. PR Biologi untuk SMA/MA Kelas XII. Klaten: PT Intan Pariwara.
Solikhin. 2012. Serasi Biologi. Banjarmasin: Daftar Pustaka.
Sudjadi, B dan Siti Laila. 2007. BIOLOGI 3A Sains dalam Kehidupan. Surabaya: Yudhistira.
Syamsuri, Istamar, dkk. 2007. BIOLOGI SMA 3A. Jakarta. Penerbit Erlangga.


UNDUH FILE

Versi MS. Word Versi PDF

Demikian pembahan tentang laporan praktikum Pengaruh Air Detergen Terhadap Pertumbuhan Tanaman Kedelai PDF, semoga dapat membantu tugas anda. Jika ada hal yang belum jelas silahkan tinggalkan komentar dibawah.

Post a Comment for "Laporan Pengaruh Air Detergen Terhadap Pertumbuhan Tanaman Kedelai PDF"