Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Laporan Praktikum Destilasi Sederhana PDF

Download Laporan - Laporan Praktikum Destilasi Sederhana dengan format PDF. Laporan ini dapat di download dengan mudah secara gratis. Tulisan ini berisi laporan Destilasi Sederhana yang digunakan untuk melengkapi tugas praktikum Kimia. Adapun tujuan dari laporan ini adalah untuk mengetahui cara kerja dari alat destilasi sederhana dan memahami prinsip dari metode pemisahan destilasi.


laporan praktikum kimia destilasi sederhana pdf

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Tujuan

  1. Mengetahui cara kerja dari alat destilasi sederhana
  2. Memahami prinsip dari metode pemisahan destilasi

1.2 Dasar Teori

Destilasi merupakan suatu metode pemisahan campuran larutan dengan menggunakan fase uap yang kemudian diembunkan menjadi suatu larutan murni. Destilasi dapat digunakan untuk memisahkan dua buah campuran atau lebih terhadap larutan non volatil. Karena sifat larutan yang selalu terdapat uap diatas cairan, sehingga berdasarkan hal tersebut maka dengan proses pemisahan dapat dilakukan untuk memperoleh destilat dengan melihat perbedaan titik didih dalam campuran, dimana larutan volatil cenderung lebih cepat mendidih daripada larutan non volatile (Marsal, et al., 2008).

Prinsip destilasi adalah penguapan cairan dan pengembunan kembali uap tersebut pada suhu titik didih. Titik didih suatu cairan adalah suhu dimana tekanan uapnya sama dengan tekanan atmosfer. Cairan yang diembunkan kembali disebut destilat. Tujuan destilasi adalah pemurnian zat cair pada titik didihnya, dan memisahkan cairan tersebut dari zat padat yang terlarut atau dari zat cair lainnya yang mempunyai perbedaan titik didih cairan murni. Pada destilasi biasa, tekanan uap diatas cairan adalah tekanan atmosfir titik didih normal. Untuk senyawa murni, suhu yang tercatat pada atmosfir yang ditempatkan pada tempat terjadinya proses destilasi adalah sama dengan titik didih destilat (Sahidin, 2008).

Teori dasar destilasi yaitu perpindahan panas ke cairan yang sedang mendidih memegang peranan yang penting pada proses evaporasi dan destilasi atau juga pada proses biologi dan proses kimia lain seperti proses petrolenm, pengendalian temperatur suatu kimia, evaporasi suatu bahan pangan dan sebagainya. Cairan yang sedang dididihkan biasanya ditampung dalam bejana dengan panas yang berasal dari pipa-pipa pemanas yang horizontal atau vertikal. Pipa dan plat-plat tersebut dipanaskan dengan listrik, dengan cairan panas atau uap panas pada sisi yang lain (Lei et al., 2014).

Hal yang paling mendasar dalam proses destilasi adalah proses evaporasi dan kondensasi. Kedua proses ini dipengaruhi oleh pemanasan air baku. Proses pemanasan air baku dipengaruhi oleh massa dari air baku yang dipanaskan. Massa air baku yang banyak akan menyebabkan proses pemanasan menjadi lebih lama. Sedangkan massa air baku yang sedikit akan mempercepat proses pemanasan. Proses pemanasan ini dapat mempengaruhi performandi alat destilat. Inilah hal yang mendasar didalam destilat (Hernandez et al., 2017).

Fungsi destilasi adalah untuk memisahkan larutan ke dalam beberapa komponennya atau suatu metode pemisahan bahan kimia yang berdasarkan perbedaan kecepatan atau kemudahan menguap. Hal ini biasa diterapkan pada pemurnian heksan dan saat mengekstrak tumbuhan dengan menggunakan prinsip erbedaan titik didih komponen zatnya.

Destilasi ada beberapa macam, destilasi biasa, destilasi dengan reflux dan destilasi dengan uap. Pemisahan komponen dengan destilasi bergantung pada perbedaan tekanan uap komponen dalam campuran. Tekanan cairan diukur sebagai kecenderungan molekul dalam permukaan cairan untuk berubah menjadi uap. Jika suhu cairan dinaikkan, tekanan uap cairan akan naik sampai tekanan uap cairan sama dengan tekanan atmosfir. Pada keadaan ini cairan akan mendidih, suhu pada saat tekanan uap cairan sama dengan tekanan atmosfir dinamakan titik didih (Yudhi, et al., 2007).

Titik didih yang berasal dari sebuah benda cair merupakan suhudimana benda tersebut akan mengalami perubahan wujud menjadi benda gas. Ketika dipandang dari sisi yang berlawanan (cair menjadi padat) disebut titik beku. Perlu diketahui bahwa, pada sebagian besar benda memiliki titik didih yang berbeda bahkan ada beberapa subtansi yang memiliki titik didih yang sangat jauh berbeda, contohya etanol dan air dimana etanol mendidih pada suhu 58oC dan air mendidih pada suhu 100oC.

Pemisahan komponen air dan etanol akan terjadi dalam fase uap sehingga diharapkan uap air dengan ukuran molekul lebih kecil dan laju difusi lebih cepat dibandingkan molekul etanol, akan lebih mudah didorong melewati membran. Disisi lain, jumlah etanol yang lebih banyak dengan titik didih lebih rendah dibandingkan air akan mengakibatkan jumlah etanol dalam frasa uap lebih banyak, sehingga pemisahan kedua komponen ini dapat pengaruhi oleh kondisi temperatur serta waktu destilasi (Kiss et al., 2012).


BAB II. METODELOGI PENELITIAN

2.1 Alat dan Bahan

Alat

  1. Heating mantle (1 buah)
  2. Labu bundar (1 buah)
  3. Kolom vigreux (1 buah)
  4. Adaptor (1 buah)
  5. Kondensor (1 buah)
  6. Tabung penghubung (1 buah)
  7. Wadah sampel (1 buah)
  8. Aerator pump (1 buah)
  9. Corong gelas (1 buah)
  10. Termometer (1 buah)
  11. Statif (1 buah)
  12. Klem (1 buah)
  13. Batu didih (Secukupnya)

Bahan

  1. Pelarut n-Hexane

2.2 Cara Kerja

  1. Dimasukan batu didih ke dalam labu bundar agar menghindari terjadinya bumping
  2. Ditambahkan larutan sampel ke dalam labu bundar.
  3. Dipasangkan kolom vigreuk dan adaftor secara rapat agar tidak terbuka.
  4. Dipasangkan kondensor, aerator pump, termometer, dan tabung penghubung. Pemasangan alat tersebut harus dipastikan sudah terpasang secara erat
  5. Dinyalakan aerator pump dengan benar agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan.
  6. Dinyalakan Heating mantle setelah aerator pump berfungsi dengan baik dan mulailah lakukan destilasi.
  7. Diamati perubahan yang terjadi selama proses destilasi agar tidak terjadinya bumping atau hal-hal yang tidak diinginkan.

2.3 Alat Destilasi dan Fungsinya

  1. Labu bundar: Menyimpan larutan sampel
  2. Kolom vigreux: Memisahkan campuran menjadi beberapa bagian komponen berdasarkan perbedaan volalitas
  3. Adaptor: Menyalurkan hasil destilasi ke kondensor
  4. Termometer: Mengukur suhu uap zat cair
  5. Heating mantle: Memanaskan larutan sampel dalam labu bundar
  6. Aerator pump: Menyalurkan air ke dalam dan keluar kondensor
  7. Batu didih: Menghindari terjadinya bumping atau meredam gelembung pada labu bundar saat pemanasan.
  8. Statif dan klem: Alat penyangga
  9. Kondensor: Mendinginkan uap yang dihasilkan agar menjadi cairan
  10. Tabung penghubung: Menyalurkan hasil destilasi ke wadah sampel
  11. Wadah sampel: Menyimpan hasil destilasi.

BAB III. PEMBAHASAN

Tujuan destilasi adalah pemurnian zat cair pada titik didihnya, dan pemisahan zat cair tersebut dari zat padat atau zat cair yang terlarut dan mempunyai perbedaan titik didih cairan murni. Prinsip destilasi adalah penguapan cairan dan pengembunan kembali uap tersebut pada suhu titik didih. Titik didih suatu cairan suhu dimana tekanan uapnya sama dengan tekanan atmosfer. Cairan yang diembunkan kembali disebut destilat.

Pada percobaan ini sampel yang digunakan adalah pelarut n-Hexane. N-heksana adalah hidrokarbon alkana rantai lurus yang memiliki 6 atom karbon dengan rumus molekul C6H14. Isomer heksana tidak reaktif dan digunakan sebagai secara luas sebagai pelarut inert dalam reaksi organik karena heksana bersifat sangat tidak polar. Pelarut ini memiliki titik didih antara 65-70oC.

Hal pertama yang dilakukan pada percobaan ini adalah menyusun alat seperti pada gambar 1. Mula-mula labu bundar diisi dengan batu didih untuk mencegah terjadinya bumping saat pemanasan, labu bundar berfungsi sebagai tempat menyimpan larutan sampel yang akan di destilasi. letakkan kolom vigreux diatas labu bundar yang memiliki fungsi untuk memisahkan campuran menjadi beberapa bagian komponen berdasarkan perbedaan volalitas. Selanjutnya dipasang adaptor untuk menyalurkan uap hasil destilasi ke kondensor diatas kolom vigreux.

Kemudian dipasang termometer untuk mengamati suhu, kondesor sebagai pendingin, aerator pump yang akan menyalurkan air ke dalam dan keluar kondensor, serta tabung pengubung yang akan menyalurkan hasil destilasi ke wadah sampel. Pastikan bahwa alat telah terpasang dengan baik agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan. Setelah semuanya telah tersusun dengan benar dan baik, nyalakan heating mantle untuk memanaskan sampel larutan.

Saat proses destilasi n-Heksana dilakukan, komponen yang mempunyai titik didih lebih rendah akan menguap. Setelah mendidih dan menghasilkan uap, uap tersebut mengalir melalui kolom vigreux dan adaptor menuju kondensor. Di dalam kondensor, uap akan diembunkan kembali agar menjadi cairan. Proses destilasi harus terus diamati agar tidak terjadinya bumping atau hal-hal yang tidak diinginkan. Proses ini dihentikan saat ada lagi destilat yang menetes ke dalam wadah sampel.


BAB IV. PENUTUP

4.1 Kesimpulan

  1. Destilasi sederhana adalah salah satu metode yang digunakan untuk pemurnian dan pemisahan suatu larutan yang berdasarkan pada perbedaan titik didih yang relative jauh.
  2. Prinsip destilasi yaitu penguapan cairan dan pengembunan kembali uap tersebut pada suhu titik didih. Titik didih suatu cairan adalah suhu dimana tekanan uapnya sama dengan tekanan atmosfer. Cairan yang diembunkan kembali disebut destilat.

4.2 Daftar Pusaka

Armid. (2009). Penuntun Praktikum Metode Kimia. Kendari: Urhalu.
Sahidin. (2008). Penuntun Praktikum Kimia Organik I. Kendari: Urhalu.
Yazid, E. (2005). Kimia Fisika Untuk Paramedis. Yogyakarta: CV Andi Offset.

Disusun oleh: Wardah Rosydah Hafidz


UNDUH FILE

Laporan Destilasi Sederhana PDF

Demikian pembahan tentang laporan praktikum Destilasi Sederhana PDF, semoga dapat membantu tugas anda. Jika ada hal yang belum jelas silahkan tinggalkan komentar dibawah.

Post a Comment for "Laporan Praktikum Destilasi Sederhana PDF"